Kamis, 29 Agustus 2013

RIPITER ALINCO DR 135
Membangun sebuah repeater sebenarnya sangat sederhana, intinya bagaimana kita menciptakan suatu sistem kerja elektronik terhadap 2 unit radio dimana 1 unit sebagai penerima( freq.terima) dan 1 unit lainnya sebagai pemancarnya(freq.pancar). Dengan adanya alat kontrol (COR) maka secara bersamaan Suara dari signal yang diterima oleh Radio Penerima langsung dipancarkan  kembali oleh Radio Pemancar.
Jarak / luas area yang dapat dijangkau oleh repeater tergantung dari ketinggian antenna yang digunakan.
Daya pancar suatu repeater tergantung dari Power Output dari TX dan Gain dari jenis antenna yang digunakan.
Duplexer digunakan untuk menyatukan antena dari dua radio tersebut, duplexer sebenarnya merupakan suatu filter sehingga signal pancaran tidak akan mengganggu signal yang diterima walaupun hanya menggunakan satu antenna.
Control Operated Relay (COR) merupakan suatu rangkaian elektronik yang bekerja sebagai pengatur PTT dari pemancar (TX)  dan delay time dari suatu repeater, cara kerjanya signal yang diterima oleh radio penerima (dapat berupa tengangan yg timbul saat ada signal masuk / juga bisa berupa audio yang diterima ) yang akan menggerakkan sistem relay yang dihubungkan ke PTT pada Radio pemancar.
 Keberhasilan dari suatu Repeater selain tergantung dari lokasi penempatan dan ketinggian antenna,  jenis kabel koaxial dan antena yang digunakan juga tergantung dari daya pancar TX repeater serta  sensitivitas dan  selektivitas dari RX repeater tersebut.
 posting berikut akan kami coba memberikan gambaran dalam bentuk foto2 membuat repeater dengan menggunakan Alinco DR-135 sebagai RX.
Repeater Sederhana dgn 2 unit Alinco DR-135
1 09 2010
 Merakit sebuah Radio Pancar ulang (repeater) sebenarnya tdklah begitu sulit, pada dasarnya kita hanya membutuhkan dua unit radio transceiver dimana 1 unit digunakan sebagai penerima RX dan yang satunya lagi digunakan sebagai pemancar TX. sistem kerja repeater ada pada radio penerima dgn kata lain bila RX menerima signal/suara  maka suara yg diterima dipancarkan langsung  oleh TX. Tegangan listrik yang muncul pada saat RX menerima signal digunakan sebagai sensor PTT pada TX dgn bantuan sebuah transistor dan condensator elektrolit sebagai delay. selengkapnya
 Repeater Sederhana dgn 2 unit Alinco DR-135
Merakit sebuah Radio Pancar ulang (repeater) sebenarnya tdklah begitu sulit, pada dasarnya kita hanya membutuhkan dua unit radio transceiver dimana 1 unit digunakan sebagai penerima RX dan yang satunya lagi digunakan sebagai pemancar TX. sistem kerja repeater ada pada radio penerima dgn kata lain bila RX menerima signal/suara  maka suara yg diterima dipancarkan langsung  oleh TX. Tegangan listrik yang muncul pada saat RX menerima signal digunakan sebagai sensor PTT pada TX dgn bantuan sebuah transistor dan condensator elektrolit sebagai delay. u/ lebih jelas ada pada gmbr berikut.
perhatikan pin ketiga dari kanan pada konektor disply panel, ini adalah tegangan yng digunakan sebagai control PTT TX dihubungkan dengan sebuah diode dan resistor 10K ke basis TR .2222 antara basis dan emitor di pasang elco 100 uf 10v. emitor dihubungkan ke ground /negatif . kolektor dihubungkan ke lubang pin nomr 7 pada konektor db9 dipanel belakang TX.sementara untuk modulasi kita mengambil dari kaki nomor 4 dari IC modulasi dng diseri sebuah kondensator 100 n dan dihubungkan ke lubang pin nomor 9 dari konektor db 9 pada panel belakang TX. seelamat mencoba semoga sukses.



You might also like:
RIPITER ALINCO DR 135
Membangun sebuah repeater sebenarnya sangat sederhana, intinya bagaimana kita menciptakan suatu sistem kerja elektronik terhadap 2 unit radio dimana 1 unit sebagai penerima( freq.terima) dan 1 unit lainnya sebagai pemancarnya(freq.pancar). Dengan adanya alat kontrol (COR) maka secara bersamaan Suara dari signal yang diterima oleh Radio Penerima langsung dipancarkan  kembali oleh Radio Pemancar.
Jarak / luas area yang dapat dijangkau oleh repeater tergantung dari ketinggian antenna yang digunakan.
Daya pancar suatu repeater tergantung dari Power Output dari TX dan Gain dari jenis antenna yang digunakan.
Duplexer digunakan untuk menyatukan antena dari dua radio tersebut, duplexer sebenarnya merupakan suatu filter sehingga signal pancaran tidak akan mengganggu signal yang diterima walaupun hanya menggunakan satu antenna.
Control Operated Relay (COR) merupakan suatu rangkaian elektronik yang bekerja sebagai pengatur PTT dari pemancar (TX)  dan delay time dari suatu repeater, cara kerjanya signal yang diterima oleh radio penerima (dapat berupa tengangan yg timbul saat ada signal masuk / juga bisa berupa audio yang diterima ) yang akan menggerakkan sistem relay yang dihubungkan ke PTT pada Radio pemancar.
 Keberhasilan dari suatu Repeater selain tergantung dari lokasi penempatan dan ketinggian antenna,  jenis kabel koaxial dan antena yang digunakan juga tergantung dari daya pancar TX repeater serta  sensitivitas dan  selektivitas dari RX repeater tersebut.
 posting berikut akan kami coba memberikan gambaran dalam bentuk foto2 membuat repeater dengan menggunakan Alinco DR-135 sebagai RX.
Repeater Sederhana dgn 2 unit Alinco DR-135
1 09 2010
 Merakit sebuah Radio Pancar ulang (repeater) sebenarnya tdklah begitu sulit, pada dasarnya kita hanya membutuhkan dua unit radio transceiver dimana 1 unit digunakan sebagai penerima RX dan yang satunya lagi digunakan sebagai pemancar TX. sistem kerja repeater ada pada radio penerima dgn kata lain bila RX menerima signal/suara  maka suara yg diterima dipancarkan langsung  oleh TX. Tegangan listrik yang muncul pada saat RX menerima signal digunakan sebagai sensor PTT pada TX dgn bantuan sebuah transistor dan condensator elektrolit sebagai delay. selengkapnya
 Repeater Sederhana dgn 2 unit Alinco DR-135
Merakit sebuah Radio Pancar ulang (repeater) sebenarnya tdklah begitu sulit, pada dasarnya kita hanya membutuhkan dua unit radio transceiver dimana 1 unit digunakan sebagai penerima RX dan yang satunya lagi digunakan sebagai pemancar TX. sistem kerja repeater ada pada radio penerima dgn kata lain bila RX menerima signal/suara  maka suara yg diterima dipancarkan langsung  oleh TX. Tegangan listrik yang muncul pada saat RX menerima signal digunakan sebagai sensor PTT pada TX dgn bantuan sebuah transistor dan condensator elektrolit sebagai delay. u/ lebih jelas ada pada gmbr berikut.
perhatikan pin ketiga dari kanan pada konektor disply panel, ini adalah tegangan yng digunakan sebagai control PTT TX dihubungkan dengan sebuah diode dan resistor 10K ke basis TR .2222 antara basis dan emitor di pasang elco 100 uf 10v. emitor dihubungkan ke ground /negatif . kolektor dihubungkan ke lubang pin nomr 7 pada konektor db9 dipanel belakang TX.sementara untuk modulasi kita mengambil dari kaki nomor 4 dari IC modulasi dng diseri sebuah kondensator 100 n dan dihubungkan ke lubang pin nomor 9 dari konektor db 9 pada panel belakang TX. seelamat mencoba semoga sukses.



You might also like:

Rabu, 21 Agustus 2013


YB3EDD RADIO CONTEST CALENDAR 2013







  

DX-PEDITION 2013

GILI KETAPANG ISLAND  OC-0237

FROM ,PROBOLINGGO JAWA TIMUR INDONESIA

PELAKSANA YB3EDD

TEAM

OPERATOR :YB3EDD,YB3VPP,YB3FBZ DAN YB3BOA

 BERANGKAT KE PULAU GILI
 PEMASANGAN ANTENA 5 BAND
20M,17M,15M,12M AND 10M


 ANTENA KETINGGIAN 8METER THE GROND
 TEMPAT OPERATOR ENJOI
 FOTO BARSAMA
DENGAN KETUA ORDA ,SEKRETARIS ORDA 
DAN ROMBONGAN BALMON DAN KAWAN -KAWAN

AUTO TUNER HF VHF
Antena Modif 20 m 15 m 10 m

http://www.qrz.com/db/YB3EDD
http://www.hamqth.com/YB3EDD

http://www.dxcoffee.com/eng/2013/06/26/yb3edd-java-island-iota-oc-021/

Home antena and home operator