UBA CONTEST 2014
Sabtu, 31 Mei 2014
Jumat, 02 Mei 2014
Jumat, 11 April 2014
Sabtu, 14 September 2013
Kamis, 29 Agustus 2013
RIPITER ALINCO
DR 135
Membangun sebuah repeater sebenarnya sangat sederhana,
intinya bagaimana kita menciptakan suatu sistem kerja elektronik terhadap 2
unit radio dimana 1 unit sebagai penerima( freq.terima) dan 1 unit lainnya
sebagai pemancarnya(freq.pancar). Dengan adanya alat kontrol (COR) maka secara
bersamaan Suara dari signal yang diterima oleh Radio Penerima langsung
dipancarkan kembali oleh Radio Pemancar.
Jarak / luas area yang dapat dijangkau oleh repeater
tergantung dari ketinggian antenna yang digunakan.
Daya pancar suatu repeater tergantung dari Power Output dari
TX dan Gain dari jenis antenna yang digunakan.
Duplexer digunakan untuk menyatukan antena dari dua radio
tersebut, duplexer sebenarnya merupakan suatu filter sehingga signal pancaran tidak
akan mengganggu signal yang diterima walaupun hanya menggunakan satu antenna.
Control Operated Relay (COR) merupakan suatu rangkaian
elektronik yang bekerja sebagai pengatur PTT dari pemancar (TX) dan delay time dari suatu repeater, cara
kerjanya signal yang diterima oleh radio penerima (dapat berupa tengangan yg
timbul saat ada signal masuk / juga bisa berupa audio yang diterima ) yang akan
menggerakkan sistem relay yang dihubungkan ke PTT pada Radio pemancar.
Keberhasilan dari
suatu Repeater selain tergantung dari lokasi penempatan dan ketinggian
antenna, jenis kabel koaxial dan antena
yang digunakan juga tergantung dari daya pancar TX repeater serta sensitivitas dan selektivitas dari RX repeater tersebut.
posting berikut akan
kami coba memberikan gambaran dalam bentuk foto2 membuat repeater dengan
menggunakan Alinco DR-135 sebagai RX.
Repeater Sederhana dgn 2 unit Alinco DR-135
1 09 2010
Merakit sebuah Radio
Pancar ulang (repeater) sebenarnya tdklah begitu sulit, pada dasarnya kita
hanya membutuhkan dua unit radio transceiver dimana 1 unit digunakan sebagai
penerima RX dan yang satunya lagi digunakan sebagai pemancar TX. sistem kerja
repeater ada pada radio penerima dgn kata lain bila RX menerima
signal/suara maka suara yg diterima
dipancarkan langsung oleh TX. Tegangan
listrik yang muncul pada saat RX menerima signal digunakan sebagai sensor PTT
pada TX dgn bantuan sebuah transistor dan condensator elektrolit sebagai delay.
selengkapnya
Repeater Sederhana
dgn 2 unit Alinco DR-135
Merakit sebuah Radio Pancar ulang (repeater) sebenarnya
tdklah begitu sulit, pada dasarnya kita hanya membutuhkan dua unit radio
transceiver dimana 1 unit digunakan sebagai penerima RX dan yang satunya lagi
digunakan sebagai pemancar TX. sistem kerja repeater ada pada radio penerima
dgn kata lain bila RX menerima signal/suara
maka suara yg diterima dipancarkan langsung oleh TX. Tegangan listrik yang muncul pada
saat RX menerima signal digunakan sebagai sensor PTT pada TX dgn bantuan sebuah
transistor dan condensator elektrolit sebagai delay. u/ lebih jelas ada pada
gmbr berikut.
perhatikan pin ketiga dari kanan pada konektor disply panel,
ini adalah tegangan yng digunakan sebagai control PTT TX dihubungkan dengan
sebuah diode dan resistor 10K ke basis TR .2222 antara basis dan emitor di
pasang elco 100 uf 10v. emitor dihubungkan ke ground /negatif . kolektor
dihubungkan ke lubang pin nomr 7 pada konektor db9 dipanel belakang
TX.sementara untuk modulasi kita mengambil dari kaki nomor 4 dari IC modulasi
dng diseri sebuah kondensator 100 n dan dihubungkan ke lubang pin nomor 9 dari
konektor db 9 pada panel belakang TX. seelamat mencoba semoga sukses.
You might also like:
RIPITER ALINCO
DR 135
Membangun sebuah repeater sebenarnya sangat sederhana,
intinya bagaimana kita menciptakan suatu sistem kerja elektronik terhadap 2
unit radio dimana 1 unit sebagai penerima( freq.terima) dan 1 unit lainnya
sebagai pemancarnya(freq.pancar). Dengan adanya alat kontrol (COR) maka secara
bersamaan Suara dari signal yang diterima oleh Radio Penerima langsung
dipancarkan kembali oleh Radio Pemancar.
Jarak / luas area yang dapat dijangkau oleh repeater
tergantung dari ketinggian antenna yang digunakan.
Daya pancar suatu repeater tergantung dari Power Output dari
TX dan Gain dari jenis antenna yang digunakan.
Duplexer digunakan untuk menyatukan antena dari dua radio
tersebut, duplexer sebenarnya merupakan suatu filter sehingga signal pancaran tidak
akan mengganggu signal yang diterima walaupun hanya menggunakan satu antenna.
Control Operated Relay (COR) merupakan suatu rangkaian
elektronik yang bekerja sebagai pengatur PTT dari pemancar (TX) dan delay time dari suatu repeater, cara
kerjanya signal yang diterima oleh radio penerima (dapat berupa tengangan yg
timbul saat ada signal masuk / juga bisa berupa audio yang diterima ) yang akan
menggerakkan sistem relay yang dihubungkan ke PTT pada Radio pemancar.
Keberhasilan dari
suatu Repeater selain tergantung dari lokasi penempatan dan ketinggian
antenna, jenis kabel koaxial dan antena
yang digunakan juga tergantung dari daya pancar TX repeater serta sensitivitas dan selektivitas dari RX repeater tersebut.
posting berikut akan
kami coba memberikan gambaran dalam bentuk foto2 membuat repeater dengan
menggunakan Alinco DR-135 sebagai RX.
Repeater Sederhana dgn 2 unit Alinco DR-135
1 09 2010
Merakit sebuah Radio
Pancar ulang (repeater) sebenarnya tdklah begitu sulit, pada dasarnya kita
hanya membutuhkan dua unit radio transceiver dimana 1 unit digunakan sebagai
penerima RX dan yang satunya lagi digunakan sebagai pemancar TX. sistem kerja
repeater ada pada radio penerima dgn kata lain bila RX menerima
signal/suara maka suara yg diterima
dipancarkan langsung oleh TX. Tegangan
listrik yang muncul pada saat RX menerima signal digunakan sebagai sensor PTT
pada TX dgn bantuan sebuah transistor dan condensator elektrolit sebagai delay.
selengkapnya
Repeater Sederhana
dgn 2 unit Alinco DR-135
Merakit sebuah Radio Pancar ulang (repeater) sebenarnya
tdklah begitu sulit, pada dasarnya kita hanya membutuhkan dua unit radio
transceiver dimana 1 unit digunakan sebagai penerima RX dan yang satunya lagi
digunakan sebagai pemancar TX. sistem kerja repeater ada pada radio penerima
dgn kata lain bila RX menerima signal/suara
maka suara yg diterima dipancarkan langsung oleh TX. Tegangan listrik yang muncul pada
saat RX menerima signal digunakan sebagai sensor PTT pada TX dgn bantuan sebuah
transistor dan condensator elektrolit sebagai delay. u/ lebih jelas ada pada
gmbr berikut.
perhatikan pin ketiga dari kanan pada konektor disply panel,
ini adalah tegangan yng digunakan sebagai control PTT TX dihubungkan dengan
sebuah diode dan resistor 10K ke basis TR .2222 antara basis dan emitor di
pasang elco 100 uf 10v. emitor dihubungkan ke ground /negatif . kolektor
dihubungkan ke lubang pin nomr 7 pada konektor db9 dipanel belakang
TX.sementara untuk modulasi kita mengambil dari kaki nomor 4 dari IC modulasi
dng diseri sebuah kondensator 100 n dan dihubungkan ke lubang pin nomor 9 dari
konektor db 9 pada panel belakang TX. seelamat mencoba semoga sukses.
You might also like:
Langganan:
Postingan (Atom)